Sabtu, 23 Januari 2016

Kenangan Bermain di Masa Kecil

Kalau orang banyak yang bilang, masa-masa paling indah adalah saat SMA. Kalau saya beda. Buat saya, masa paling indah adalah masa kecil, saat duduk di sekolah dasar. Kenapa? Ya karena banyak main! Hehehe..

Masa kecil saya dihabiskan di kota kecil Lhokseumawe, Aceh Utara. Ngapain aja sih saya dan teman-teman mengisi waktu bermain? Ini dia:


Main di pantai
Iya, jadi saya dulu anak pantai. Dari rumah ke pantai itu cuma nyebrang jalan, masuk gang di antara rumah-rumah nelayan, nyampe deh! Lima menit juga gak sampai. Hampir setiap hari kami ke pantai. Berenang sih jarang. Paling nyari kerang, kejar-kejaran, naik perahu nelayan yang sedang tidak digunakan padahal udah dilarang, dan main pasir.


Kemping
Suatu hari gak tau dapat inspirasi dari mana, seorang teman membeli tenda dan mendirikannya di halaman rumah (FYI, kami tinggal di komplek mini yang terdiri dari 6 rumah berbentuk letter L dan berbagi halaman yang sama). Teman yang lain (dan saya juga) jadi pengen punya dan akhirnya ibu saya dan ibu tetangga sebelah patungan beli tenda. Jadilah ada dua tenda berdiri di halaman komplek kami.


Bentuk tenda kami seperti ini namun tanpa kanopi.

Pernah saat kami berada dalam tenda di siang yang panas, beberapa lembar rambut kami berdiri melayang. Awalnya saya sangat takut karena itu terlihat aneh. Belakangan saya tahu bahwa itu bisa dijelaskan dalam ilmu fisika. Hahaha..

Kami juga selalu ingin bermalam di tenda. Tapi gak pernah kesampaian. Alasannya antara takut hantu, takut binatang (anjing liar misalnya), dan gak nyaman karena alasnya keras. Jadi sebetah-betahnya di tenda, kalau sudah waktunya tidur malam ya ke rumah juga. Hihihi..


Manjat Pohon Jambu Mete
Di halaman rumah seorang teman di seberang komplek kami, tumbuh sebatang pohon jambu monyet alias jambu mete. Kami sering memanjatnya. Apalagi kalau sedang berbuah. Jambu mete yang telah masak warnanya merah, ranum, dan segar. Kacang metenya langsung digoreng dan rasanya yang orisinal itu beda loh dengan yang biasa dijual di toko. 

Kalau lagi iseng, kami suka saling melempar buah. Kalau kena baju, duh getahnya itu loh!
Pohon jambu mete itu adalah satu-satunya yang pernah saya lihat dalam hidup saya. Setelah keluarga kami pindah dari Lhokseumawe, saya tidak pernah melihat pohon jambu mete lagi..



Jambu Mete yang telah matang. Aaaak kangen!
Main Kasti dan Pecah Piring
Kalau kasti sepertinya kebanyakan orang tahu ya. 
Kalau pecah piring, saya gak tahu di tempat lain namanya apa. Permainannya terdiri dari dua tim. Tim yang mendapat giliran main akan melempar setumpuk potongan keramik kecil (kira-kira 10 buah) dengan bola kasti hingga keramik-keramik itu bertebaran. Lalu mereka harus menyusunnya kembali. Selama mereka berusaha menyusun, tim lawan akan mengganggu mereka dengan lemparan bola. Yang terkena bola harus berhenti main. Jadi kita harus pintar-pintar saling mengalihkan perhatian lawan dan hati-hati agar saat menumpuk keramik kita tidak terkena lemparan bola dari lawan.


Permainan Tidak Penting
Lah apa ini kok ada permainan tidak penting? Hahaha..
Entahlah. Dulu permainan ini tampak seru. Padahal kalau dipikir-pikir ini permainan apa deh ga penting banget.
Permainan pertama adalah satu orang melempar setumpuk kartu ke udara sampai bertebaran kemana-mana, lalu teman-teman yang lain berusaha mengumpulkannya kembali. Setelah itu dilempar lagi, dikumpulin lagi. Begitu seterusnya. Gak penting banget kan? Hahahaha..

Permainan kedua adalah melempar satu bola kasti ke atas atap garasi, lalu berlomba-lomba menangkapnya. Biasanya ini dimainkan oleh dua orang. Setelah bola kasti berhasil ditangkap, dilempar lagi ke atap. Ditangkap lagi, dilempar lagi. Begitu terus sampai capek dan bosan. 
Eh tapi kalau yang ini agak sedikit berguna, yaitu belajar problem solving. Kok bisa? Soalnya kadang bolanya nyangkut di atap. Apakah karena tersangkut batu kerikil (jangan tanya kenapa ada batu kerikil di atap) atau tersangkut daun pisang yang tumbuh di sebelah garasi. Kami harus memikirkan cara dan berusaha agar bola itu bisa turun kembali. Bukankah itu belajar memecahkan masalah?

Itulah beberapa kenangan bermain saat masih kecil. Tak terlupakan!



"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa"



Sumber gambar :  
Tenda: Buzzfeed
Jambu Mete : JualTanamanHias.Net

2 komentar:

  1. wah pinter manjat pohon ya mbak , aku malah gak bisa manjat. Dulu di SDu ada pohon jambu mete juga suka mungutin buahnya. Terima kasih ya sudah berpartisipasi

    BalasHapus
  2. Aku juga dulu seneng main tenda-tendaan, tapi gak pakai tenda beneran, pakainya sarung sama besi jemuran. hihihi

    BalasHapus