Selasa, 19 Januari 2016

3 Momen Tak Terlupakan Saat SMA

Kalau mengenang masa-masa SMA, rasanya begitu indah. Kalau di sinetron atau film, seringkali hanya menggambarkan soal indahnya cinta pertama atau pengalaman pacaran di sekolah. Kalau saya sih sepanjang masa SMA berstatus jomblo. Meskipun begitu, dunia SMA saya penuh warna. 
Berikut ini 3 momen tak terlupakan saat saya duduk di SMA:

 Rollercoaster Ranking

Saat kenaikan kelas 2 SMA, saya masuk kelas 2 IPA 3. Awalnya kelas ini tidak ada. Namun karena suatu hal, kelas 2 IPA 1 dan 2 IPA 2 jumlah siswanya membludak. Pihak sekolah lalu membentuk satu kelas baru untuk menampung sebagian siswa kelas IPA. Kelas 2 IPA 3 ini berisi 24 orang. Para siswanya dipilih dari mereka yang saat kelas 1 nilai rapornya bagus dan stabil. Bisa dibilang, 2 IPA 3 adalah kelas unggulan.

Pada pembagian rapor pertama di kelas 2, tebak saya dapat ranking berapa? Peringkat ke 21 dari 24 siswa! Gubraaaaaaaak!

Saya shock. Saat kelas 1, saya selalu menduduki ranking 2. Saya optimis di kelas 2 ini masuk 10 besar. Saya beneran masuk 10 besar… dari bawah. Hiks. Untunglah ortu saya tidak pernah memandang penting yang namanya ranking. Mereka hanya tertawa melihat saya manyun sepanjang perjalanan pulang dari sekolah ke rumah.

Saya belajar lebih rajin. Saya yakin saya bukan orang bodoh. Hasilnya, pada pembagian rapor berikutnya saat kenaikan kelas, saya menduduki ranking 3. YESS! Kepercayaan diri saya kembali pulih. Saya tak lagi merasa ketinggalan dibanding teman-teman lain.

Di kelas 3, formasi dan anggota kelas IPA 3 tidak berubah kecuali ruangannya dan wali kelas. Saya masih bersaing dengan teman-teman yang sama. Di semester pertama kelas 3, saya mendapat peringkat 19. HAHAHAHAHA!

Tapi saya tidak down lagi. Sama sekali tidak sedih. Saya sudah menganggap kami sekelas memiliki kemampuan belajar yang sama. Tak ada yang lebih pintar, tak ada yang lebih bodoh. Nyaris tak ada bedanya yang ranking 1 dengan ranking 24. Murid yang peringkatnya lebih tinggi mungkin hanya sedikit lebih rajin dan lebih beruntung :)

Kelas Paling Berprestasi

Salah satu hal yang membuat saya bangga jadi bagian dari IPA 3 adalah kelas ini sangat berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik. Semua siswa yang ikut olimpiade, berasal dari IPA 3. Untuk non akademik, kami pernah memenangkan berbagai lomba mulai dari lomba hiking, futsal, agustusan, hingga lomba kebersihan kelas.

Saya dan beberapa teman di IPA 3 pernah bergabung dalam 1 tim mengikuti lomba Napak Tilas, semacam hiking naik turun bukit. Uniknya, lomba ini bukan soal siapa yang paling cepat sampai finish, melainkan siapa yang durasi perjalanannya mendekati waktu normal. Kekompakan dan semangat juga jadi penilaian. Tak disangka, kami menyabet juara 1 dan mendapat hadiah uang Rp. 2.500.000,-! Lumayaaan. Karena kami bersembilan, tiap orang mendapat Rp. 250.000,-. Sisanya digunakan untuk makan-makan satu kelas. Senangnya!

Tanding bola 3 IPA 1 vs 3 IPA 3

Sebelumnya maaf-maaf nih kalau ada alumni 3 IPA 1 (atau IPA 3 juga boleh) yang baca postingan ini dan merasa apa yang saya tulis ini salah. Correct me if I’m wrong aja lah ya. Xixixi..

Sejauh yang saya ingat, tiap IPA 1 bertanding bola melawan IPA 3, SELALU IPA 3 yang menang. That’s why IPA 1 jadi penasaran dan sering banget nantangin IPA 3 tanding bola. Semakin sering kalah, semakin penasaran dan semakin rajin ngajak tanding bola. Hahaha..

Sampai tibalah hari itu, hari dimana kesekian kalinya IPA 3 melayani ajakan IPA 1 tanding bola. Saya dan teman-teman se-geng jadi penonton. Di awal pertandingan, unggul IPA 1 lebih dahulu dengan skor 1-0. Eeeh.. ditengah-tengah pertandingan, tiba-tiba seorang guru datang dan membubarkan permainan. Kenapa? Karena kami sudah kelas 3 dan harusnya menggunakan waktu untuk belajar lebih sering. Yaaaaaaahh :(

Memang sih, saat itu menjelang ujian akhir. Tapi kan menyebalkan sekali. Masak pertandingan dibubarkan di tengah permainan? Kalah skor pula. Huft.


Sebenarnya ada banyak sekali kenangan di SMAselain yang saya ceritakan di atas. Tapi nanti postingan ini akan jadi sangat panjang dan membosankan. Jadi sekian dulu aja deh.

Bagaimana masa SMA mu? Adakah momen yang tak terlupakan? Share yuk di kolom komentar :)


Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Nostalgia Putih Abu di ArinaMabruroh.com


3 komentar:

  1. wih, syukur banget ya punya ortu yg gak terlalu menekankan harus rangking.. aku sih sebaliknya -_-

    BalasHapus
  2. Waah kereen mbak Sinta mesti selalu berprestasi dengan karya yang produktif...
    ALhamdulillah ortu saya pun demikian tak pernah mempermasalahkan rangking. Kata ibu okelah di kertas nilainya B, tapi di kepala harus A. karena dikertas bisa saja dimanipulasi :-D

    Salam kenal yaa Mba sinta , salam buat Kang Awan :-)

    BalasHapus
  3. Aaah... saya pun pernah mengalami rollercoaster rangking itu mba..
    eheheh

    Kompak banget ya, kelas 3IPA 3 nya :)

    oia, terimakasih sudah ikut GA saya,..

    BalasHapus