Senin, 01 Februari 2016

5 Produk Lazada untuk Suami Tercinta

Sumber: Shopcoupons

Beberapa waktu lalu saya dapat info tentang lomba blog yang diadakan Shopcoupons dan Lazada. Shopcoupons merupakan situs kode kupon terfavorit di Indonesia dengan kupon diskon dan kode promosi terbaik. Sementara Lazada, siapa sih yang belum tahu tempat belanja online yang satu ini? Keterlaluan deh kalau gak tau. Saya paling suka browsing produk di Lazada karena banyak promo dan filter pencariannya bikin saya gampang menemukan produk yang saya mau.

Tema lombanya sendiri tentang 5 item favorit yang ingin dibeli di Lazada. Hmm.. saya jadi berkhayal deh. Hihihi..

Iya, saya jadi berkhayal. Seandainya punya uang banyaaaak sekali, pengen banget beli 5 produk ini untuk suami. Kenapa? Ya karena selama ini suami udah memendam semua keinginannya berbelanja demi memenuhi kebutuhan anak istri. Jadi kalau ada rezeki, ingin sekali saya gantian memberikan sesuatu untuknya, memenuhi kebutuhannya.

Produk apa sajakah itu? Ini dia:

Smartphone Android
Suami saya belum pernah beli smartphone Android. Bukan karena dia pengguna iOS atau Windows Phone. Bukaaaan. Suami hanya punya hape 'si buah hitam' yang sangat jadul dan kadang-kadang suka nge-hang atau mati sendiri. Jadi ya saya pengen dia punya Smartphone mumpuni seperti Lenovo A6000 yang tangguh ini. Lihat saja spesifikasinya: Layar 5 Inch, Kamera 8 MP dan 2 MP, 1 GB RAM dan Internal 8 GB dan baterai berkapasitas 2300 mAh. Harganya juga bersaing dan ratingnya pun sangat baik.

Kemeja, biar makin ganteng di tempat kerja
Alisan itu salah satu merek kemeja pria favorit kami. Soalnya memang kualitasnya bagus dan nyaman dipakai. Jadi kalau butuh kemeja pria, Alisan udah jaminan mutu deh!

Sepatu, biar makin tampan kerja kantoran


Sebagai pekerja kantoran, sepatu pastinya penting banget dong. Apalagi dia suka ketemu klien untuk presentasi dan review. Penampilan dari atas sampai bawah harus menunjang. So, pengen banget saya beli sepatu ini untuknya.

Yang satu ini perlu biar bisa bikin karya cetar membahana badai
Suami saya kalau lagi luang suka bikin video untuk di-upload ke Youtube. Udah banyak yang subscribe channel Youtubenya. Sayang, laptopnya yang sekarang spesifikasinya kurang mendukung untuk video making, terutama untuk editing video. Nah, kalau punya Macbook, saya yakin banget suami bakal semangat untuk berkarya dan jadi Youtuber Profesional *eeaaa.


Ini saya yang pakai sih, tapi buat suami kok!
Yang terakhir ini ga perlu dijelaskan lebih detail lah ya. Xixixi..
Saya suka sama modelnya yang manis dan warnanya itu favorit saya, ungu.

Demikianlah 5 produk Lazada yang ingin saya beli untuk suami. Moga-moga postingan ini bisa menang. Kalau dapat hadiah voucher belanja Lazada senilai Rp. 325.000,- kan lumayan bisa buat beli barang nomor kemeja, sepatu, dan gaun tidur. Paling nambahin dikit aja. Kalau smartphone dan Macbook sih, kayaknya nunggu omset bisnis 50 juta/bulan ya. Aamiiin :p

Kamu mau juga ikutan lomba blognya? Caranya gampang. Cukup buat tulisan di blogmu tentang 5 item yang ingin dibeli di Lazada, lalu kirim email dengan subjek 'Shopcoupons Kompetisi Blogger' ke info@shopcoupons.co.id. Tulisan bisa berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Jangan lupa share juga di media sosial karena itu masuk dalam penilaian. Untuk syarat dan ketentuan lengkap kompetisinya bisa dilihat di sini.

Yuk ngeblog, siapa tahu rezekimu lewat lomba ini. Waktunya tinggal 2 hari loh. Lomba ini ditutup tanggal 3 Pebruari 2016. Segera tulis sebelum lewat deadline. Tunggu apa lagi? Buruan! :D





Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia. Yang diselenggarakan oleh ShopCouponsVoucher Lazada disponsori oleh Lazada Indonesia.

Sabtu, 23 Januari 2016

Kenangan Bermain di Masa Kecil

Kalau orang banyak yang bilang, masa-masa paling indah adalah saat SMA. Kalau saya beda. Buat saya, masa paling indah adalah masa kecil, saat duduk di sekolah dasar. Kenapa? Ya karena banyak main! Hehehe..

Masa kecil saya dihabiskan di kota kecil Lhokseumawe, Aceh Utara. Ngapain aja sih saya dan teman-teman mengisi waktu bermain? Ini dia:


Main di pantai
Iya, jadi saya dulu anak pantai. Dari rumah ke pantai itu cuma nyebrang jalan, masuk gang di antara rumah-rumah nelayan, nyampe deh! Lima menit juga gak sampai. Hampir setiap hari kami ke pantai. Berenang sih jarang. Paling nyari kerang, kejar-kejaran, naik perahu nelayan yang sedang tidak digunakan padahal udah dilarang, dan main pasir.


Kemping
Suatu hari gak tau dapat inspirasi dari mana, seorang teman membeli tenda dan mendirikannya di halaman rumah (FYI, kami tinggal di komplek mini yang terdiri dari 6 rumah berbentuk letter L dan berbagi halaman yang sama). Teman yang lain (dan saya juga) jadi pengen punya dan akhirnya ibu saya dan ibu tetangga sebelah patungan beli tenda. Jadilah ada dua tenda berdiri di halaman komplek kami.


Bentuk tenda kami seperti ini namun tanpa kanopi.

Pernah saat kami berada dalam tenda di siang yang panas, beberapa lembar rambut kami berdiri melayang. Awalnya saya sangat takut karena itu terlihat aneh. Belakangan saya tahu bahwa itu bisa dijelaskan dalam ilmu fisika. Hahaha..

Kami juga selalu ingin bermalam di tenda. Tapi gak pernah kesampaian. Alasannya antara takut hantu, takut binatang (anjing liar misalnya), dan gak nyaman karena alasnya keras. Jadi sebetah-betahnya di tenda, kalau sudah waktunya tidur malam ya ke rumah juga. Hihihi..


Manjat Pohon Jambu Mete
Di halaman rumah seorang teman di seberang komplek kami, tumbuh sebatang pohon jambu monyet alias jambu mete. Kami sering memanjatnya. Apalagi kalau sedang berbuah. Jambu mete yang telah masak warnanya merah, ranum, dan segar. Kacang metenya langsung digoreng dan rasanya yang orisinal itu beda loh dengan yang biasa dijual di toko. 

Kalau lagi iseng, kami suka saling melempar buah. Kalau kena baju, duh getahnya itu loh!
Pohon jambu mete itu adalah satu-satunya yang pernah saya lihat dalam hidup saya. Setelah keluarga kami pindah dari Lhokseumawe, saya tidak pernah melihat pohon jambu mete lagi..



Jambu Mete yang telah matang. Aaaak kangen!
Main Kasti dan Pecah Piring
Kalau kasti sepertinya kebanyakan orang tahu ya. 
Kalau pecah piring, saya gak tahu di tempat lain namanya apa. Permainannya terdiri dari dua tim. Tim yang mendapat giliran main akan melempar setumpuk potongan keramik kecil (kira-kira 10 buah) dengan bola kasti hingga keramik-keramik itu bertebaran. Lalu mereka harus menyusunnya kembali. Selama mereka berusaha menyusun, tim lawan akan mengganggu mereka dengan lemparan bola. Yang terkena bola harus berhenti main. Jadi kita harus pintar-pintar saling mengalihkan perhatian lawan dan hati-hati agar saat menumpuk keramik kita tidak terkena lemparan bola dari lawan.


Permainan Tidak Penting
Lah apa ini kok ada permainan tidak penting? Hahaha..
Entahlah. Dulu permainan ini tampak seru. Padahal kalau dipikir-pikir ini permainan apa deh ga penting banget.
Permainan pertama adalah satu orang melempar setumpuk kartu ke udara sampai bertebaran kemana-mana, lalu teman-teman yang lain berusaha mengumpulkannya kembali. Setelah itu dilempar lagi, dikumpulin lagi. Begitu seterusnya. Gak penting banget kan? Hahahaha..

Permainan kedua adalah melempar satu bola kasti ke atas atap garasi, lalu berlomba-lomba menangkapnya. Biasanya ini dimainkan oleh dua orang. Setelah bola kasti berhasil ditangkap, dilempar lagi ke atap. Ditangkap lagi, dilempar lagi. Begitu terus sampai capek dan bosan. 
Eh tapi kalau yang ini agak sedikit berguna, yaitu belajar problem solving. Kok bisa? Soalnya kadang bolanya nyangkut di atap. Apakah karena tersangkut batu kerikil (jangan tanya kenapa ada batu kerikil di atap) atau tersangkut daun pisang yang tumbuh di sebelah garasi. Kami harus memikirkan cara dan berusaha agar bola itu bisa turun kembali. Bukankah itu belajar memecahkan masalah?

Itulah beberapa kenangan bermain saat masih kecil. Tak terlupakan!



"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa"



Sumber gambar :  
Tenda: Buzzfeed
Jambu Mete : JualTanamanHias.Net

Selasa, 19 Januari 2016

3 Momen Tak Terlupakan Saat SMA

Kalau mengenang masa-masa SMA, rasanya begitu indah. Kalau di sinetron atau film, seringkali hanya menggambarkan soal indahnya cinta pertama atau pengalaman pacaran di sekolah. Kalau saya sih sepanjang masa SMA berstatus jomblo. Meskipun begitu, dunia SMA saya penuh warna. 
Berikut ini 3 momen tak terlupakan saat saya duduk di SMA:

 Rollercoaster Ranking

Saat kenaikan kelas 2 SMA, saya masuk kelas 2 IPA 3. Awalnya kelas ini tidak ada. Namun karena suatu hal, kelas 2 IPA 1 dan 2 IPA 2 jumlah siswanya membludak. Pihak sekolah lalu membentuk satu kelas baru untuk menampung sebagian siswa kelas IPA. Kelas 2 IPA 3 ini berisi 24 orang. Para siswanya dipilih dari mereka yang saat kelas 1 nilai rapornya bagus dan stabil. Bisa dibilang, 2 IPA 3 adalah kelas unggulan.

Pada pembagian rapor pertama di kelas 2, tebak saya dapat ranking berapa? Peringkat ke 21 dari 24 siswa! Gubraaaaaaaak!

Saya shock. Saat kelas 1, saya selalu menduduki ranking 2. Saya optimis di kelas 2 ini masuk 10 besar. Saya beneran masuk 10 besar… dari bawah. Hiks. Untunglah ortu saya tidak pernah memandang penting yang namanya ranking. Mereka hanya tertawa melihat saya manyun sepanjang perjalanan pulang dari sekolah ke rumah.

Saya belajar lebih rajin. Saya yakin saya bukan orang bodoh. Hasilnya, pada pembagian rapor berikutnya saat kenaikan kelas, saya menduduki ranking 3. YESS! Kepercayaan diri saya kembali pulih. Saya tak lagi merasa ketinggalan dibanding teman-teman lain.

Di kelas 3, formasi dan anggota kelas IPA 3 tidak berubah kecuali ruangannya dan wali kelas. Saya masih bersaing dengan teman-teman yang sama. Di semester pertama kelas 3, saya mendapat peringkat 19. HAHAHAHAHA!

Tapi saya tidak down lagi. Sama sekali tidak sedih. Saya sudah menganggap kami sekelas memiliki kemampuan belajar yang sama. Tak ada yang lebih pintar, tak ada yang lebih bodoh. Nyaris tak ada bedanya yang ranking 1 dengan ranking 24. Murid yang peringkatnya lebih tinggi mungkin hanya sedikit lebih rajin dan lebih beruntung :)

Kelas Paling Berprestasi

Salah satu hal yang membuat saya bangga jadi bagian dari IPA 3 adalah kelas ini sangat berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik. Semua siswa yang ikut olimpiade, berasal dari IPA 3. Untuk non akademik, kami pernah memenangkan berbagai lomba mulai dari lomba hiking, futsal, agustusan, hingga lomba kebersihan kelas.

Saya dan beberapa teman di IPA 3 pernah bergabung dalam 1 tim mengikuti lomba Napak Tilas, semacam hiking naik turun bukit. Uniknya, lomba ini bukan soal siapa yang paling cepat sampai finish, melainkan siapa yang durasi perjalanannya mendekati waktu normal. Kekompakan dan semangat juga jadi penilaian. Tak disangka, kami menyabet juara 1 dan mendapat hadiah uang Rp. 2.500.000,-! Lumayaaan. Karena kami bersembilan, tiap orang mendapat Rp. 250.000,-. Sisanya digunakan untuk makan-makan satu kelas. Senangnya!

Tanding bola 3 IPA 1 vs 3 IPA 3

Sebelumnya maaf-maaf nih kalau ada alumni 3 IPA 1 (atau IPA 3 juga boleh) yang baca postingan ini dan merasa apa yang saya tulis ini salah. Correct me if I’m wrong aja lah ya. Xixixi..

Sejauh yang saya ingat, tiap IPA 1 bertanding bola melawan IPA 3, SELALU IPA 3 yang menang. That’s why IPA 1 jadi penasaran dan sering banget nantangin IPA 3 tanding bola. Semakin sering kalah, semakin penasaran dan semakin rajin ngajak tanding bola. Hahaha..

Sampai tibalah hari itu, hari dimana kesekian kalinya IPA 3 melayani ajakan IPA 1 tanding bola. Saya dan teman-teman se-geng jadi penonton. Di awal pertandingan, unggul IPA 1 lebih dahulu dengan skor 1-0. Eeeh.. ditengah-tengah pertandingan, tiba-tiba seorang guru datang dan membubarkan permainan. Kenapa? Karena kami sudah kelas 3 dan harusnya menggunakan waktu untuk belajar lebih sering. Yaaaaaaahh :(

Memang sih, saat itu menjelang ujian akhir. Tapi kan menyebalkan sekali. Masak pertandingan dibubarkan di tengah permainan? Kalah skor pula. Huft.


Sebenarnya ada banyak sekali kenangan di SMAselain yang saya ceritakan di atas. Tapi nanti postingan ini akan jadi sangat panjang dan membosankan. Jadi sekian dulu aja deh.

Bagaimana masa SMA mu? Adakah momen yang tak terlupakan? Share yuk di kolom komentar :)


Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Nostalgia Putih Abu di ArinaMabruroh.com